AA MANGGENG
Unggun kemuliaan di kamar tidur saudaraku
Telah redup oleh silau cahaya yang menyusup
Ketekunan yang ditidurkan jadi rayap-rayap
Merobohkan tiang penyangga rumah
Jangan berkata mungkin
karena pemusnahan
Jangan berkilah janji
karena mungkir
Hidupkan bara dengan napas cinta
Dan yang pergi dari keterkejutan
Adalah keriuhan yang mengabaikan sunyi
Unggun kemuliaan tepiskan silau cahaya
Dengan membuka celah lebih terbuka
Lalu tatap lekat-lekat diluar yang saudaraku anggap gelap.
Ketekunan yang dirampas rayap-rayap
Musti diganti dengan tiang keimanan
Sebab kelalaian terlalu mengendap-endap.
(ACEH’1993)
18 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar